Monday, April 30, 2012

HANBOK
HAI cingu2 semua... yang pada ngefans ma film korea. =)saya punya sedikit info untuk kalian. taukan baju2 tradisional korea yang sering dipakai dalam drama korea.Pakaian tradisional Korea itu disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot).Secara harfiah Hanbok berasal dari kata “Han” yakni mengacu pada sebutan orang Korea sendiri serta “Bok” yakni pakaian. Jadi, secara umum Hanbok berarti pakaian orang Korea.
Hanbok Baju Tradisional KoreaHanbok sendiri sudah ada sejak lama tetapi Hanbok terkenal saat ini mengikuti perkembangan di zaman Dinasti Joseon (dinasti terakhir Korea). Dahulu Hanbok dikenakan oleh masyarakat Korea dalam kehidupan sehari-hari namun seiring berjalannya waktu Hanbok dipakai hanya untuk perayaan formal dan semi-formal seperti pesta pernikahan, perayaan ulang tahun, peringatan chuseok, kematian, dsb, namun bagi orang-orang tua juga masih ada yang memakai setiap hari. Hanbok dahulu juga tidak boleh dipakai oleh sembarang orang bila orang tersebut golongan ningrat bajunya berbahan dasar dari serat rami dengan dipadu warna-warna indah dan mencolok, serta untuk kalangan rakyat bajunya berbahan dasar dari kain biasa dengan warna-warna dasar putih, hitam, kuning, dsb. lebih sederhana karena keterbatasan biaya.Elemen dasar Hanbok terdiri dari jeogori (baju), baji (celana) dan chima (rok). Hanbok pada wanita terdiri dari jeogori dan chima. Jeogori ada yang sebatas di bawah ketiak dan ada pula model lebih panjang menutupi dada. Kesamaan semua jeogori dipermanis dengan pita penghubung antara kanan dan kiri yang bagi perempuan disisakan lebih panjang untuk dibiarkan menjutai ke bawah. Sedangkan chima berbentuk pakaian U-Can See polos dengan atas lebih ramping dan bagian bawah semakin lama semakin lebar. Hal ini dimaksudkan agar para perempuan Korea lebih bisa bergerak bebas, menutupi bagian besar di area bawah, dan anggun tentu saja. Untuk menutupi lengan yang terbuka, maka chima dipadukan dengan jeogori yang berlengan panjang sehingga lebih semacam rompi namun tertutup.Hanbok pada pria umumnya lebih simple dan tidak banyak mengalami perubahan seperti Hanbok wanita. Hanbok pria terdiri dari jeogori dan baji. Jeogori pria semuanya panjang sebatas pinggang dan juga memakai pita penghubung hanya saja pita pada pria digunakan semua sehingga tidak ada yang menjutai ke bawah. Sedangkan untuk baji dahulunya dibuat lebih ketat namun sekarang diubah menjadi lebih longgar sehingga lebih nyaman bila digunakan.Untuk aksesoris ketika mengenakan Hanbok baju tradisional Korea juga ada dan itu juga tidak kalah pentingnya. Pada wanita terdapat Jokduri, Hwagwan, Jobawi, Dwikkoji, Daenggi, Ayam, Gulle, Cheopji, Binyeo, dan Norigae. Untuk aksesoris pria terdapat Samo, Gat, Nambawi, Bokgeon, dan Hogeon.Hanbok Baju Tradisional KoreaOh ya masih ada satu lagi, bila kita sering mencermati Hanbok baju tradisional Korea di drama-drama sejarah Korea, pada jeogori (pria dan wanita) terdapat motif-motif yang indah. Motif tersebut tidak bisa dipakai semua kalangan, bagi kalangan keluarga raja maka motif yang digunakan lebih rumit dan mencolok dan biasanya berwarna emas, sedangkan golongan bangsawan motif yang digunakan sedikit rumit, golongan birokrat lebih simple, dan rakyat jelata cenderung tidak ada motif sama sekali. Intinya semakin rendah derajat kita semakin jarang motif yang ada pada Hanbok. Namun sekarang semua Hanbok dapat dipakai oleh semua kalangan. Hanbok sekarang juga sangat digemari karena warnanya yang cerah, mudah dikenakan, ringan, dan lebih leluasa.Oke itulah sekilas pengetahuan kita tentang Hanbok baju tradisional Korea yang menjadi kebanggaan bangsa Korea. Namun, kita juga tidak boleh kalah untuk mencintai pakaian tradisional kita seperti kebaya, baju bodo, ulos, songket, dan masih banyak lagi.Hanbok sendiri sudah ada sejak lama tetapi Hanbok terkenal saat ini mengikuti perkembangan di zaman Dinasti Joseon (dinasti terakhir Korea). Dahulu Hanbok dikenakan oleh masyarakat Korea dalam kehidupan sehari-hari namun seiring berjalannya waktu Hanbok dipakai hanya untuk perayaan formal dan semi-formal seperti pesta pernikahan, perayaan ulang tahun, peringatan chuseok, kematian, dsb, namun bagi orang-orang tua juga masih ada yang memakai setiap hari. Hanbok dahulu juga tidak boleh dipakai oleh sembarang orang bila orang tersebut golongan ningrat bajunya berbahan dasar dari serat rami dengan dipadu warna-warna indah dan mencolok, serta untuk kalangan rakyat bajunya berbahan dasar dari kain biasa dengan warna-warna dasar putih, hitam, kuning, dsb. lebih sederhana karena keterbatasan biaya.
Elemen dasar Hanbok terdiri dari jeogori (baju), baji (celana) dan chima (rok). Hanbok pada wanita terdiri dari jeogori dan chima. Jeogori ada yang sebatas di bawah ketiak dan ada pula model lebih panjang menutupi dada. Kesamaan semua jeogori dipermanis dengan pita penghubung antara kanan dan kiri yang bagi perempuan disisakan lebih panjang untuk dibiarkan menjutai ke bawah. Sedangkan chima berbentuk pakaian U-Can See polos dengan atas lebih ramping dan bagian bawah semakin lama semakin lebar.




 Hal ini dimaksudkan agar para perempuan Korea lebih bisa bergerak bebas, menutupi bagian besar di area bawah, dan anggun tentu saja. Untuk menutupi lengan yang terbuka, maka chima dipadukan dengan jeogori yang berlengan panjang sehingga lebih semacam rompi namun tertutup.
Hanbok pada pria umumnya lebih simple dan tidak banyak mengalami perubahan seperti Hanbok wanita. Hanbok pria terdiri dari jeogori dan baji. Jeogori pria semuanya panjang sebatas pinggang dan juga memakai pita penghubung hanya saja pita pada pria digunakan semua sehingga tidak ada yang menjutai ke bawah. Sedangkan untuk baji dahulunya dibuat lebih ketat namun sekarang diubah menjadi lebih longgar sehingga lebih nyaman bila digunakan.
Untuk aksesoris ketika mengenakan Hanbok baju tradisional Korea juga ada dan itu juga tidak kalah pentingnya. Pada wanita terdapat Jokduri, Hwagwan, Jobawi, Dwikkoji, Daenggi, Ayam, Gulle, Cheopji, Binyeo, dan Norigae. Untuk aksesoris pria terdapat Samo, Gat, Nambawi, Bokgeon, dan Hogeon.Oh ya masih ada satu lagi, bila kita sering mencermati Hanbok baju tradisional Korea di drama-drama sejarah Korea, pada jeogori (pria dan wanita) terdapat motif-motif yang indah. Motif tersebut tidak bisa dipakai semua kalangan, bagi kalangan keluarga raja maka motif yang digunakan lebih rumit dan mencolok dan biasanya berwarna emas, sedangkan golongan bangsawan motif yang digunakan sedikit rumit, golongan birokrat lebih simple, dan rakyat jelata cenderung tidak ada motif sama sekali. Intinya semakin rendah derajat kita semakin jarang motif yang ada pada Hanbok. Namun sekarang semua Hanbok dapat dipakai oleh semua kalangan. Hanbok sekarang juga sangat digemari karena warnanya yang cerah, mudah dikenakan, ringan, dan lebih leluasa.
Oke itulah sekilas pengetahuan kita tentang Hanbok baju tradisional Korea yang menjadi kebanggaan bangsa Korea. Namun, kita juga tidak boleh kalah untuk mencintai pakaian tradisional kita seperti kebaya, baju bodo, ulos, songket, dan masih banyak lagi.


http://artiskorea.web.id/fashion/sejarah-hanbok-baju-tradisional-korea


Kebudayaan Korea yang Mirip dengan Kebudayaan Indonesia


Kebudayaan korea akhir-akhir ini sangat pesat perkembangannya. Apalagi budaya pop atau yang lebih dikenal dengan K-Pop. Kebudayaan korea cukup unik sehingga banyak orang yang tertarik untuk mempelajari dan mengetahuinya lebih lanjut.
Namun sebenarnya kalau diperhatikan budaya korea itu dengan seksama ada juga loh yang mirip atau hampir mirip dengan beberapa kebudayaan yang ada di Indonesia.
Apa saja diantaranya? Mari kita lihat…
Pada bulan april ini ada festival yang diadakan pada 7-9 April 2012 yang lalu. Adalah The 2012 Jindo Miracle Sea Festival di Pulau Hoedong-ri dan Modo. Pada festival ini, air laut akan surut dan terlihat seperti terbelah, membentuk jalan yang menghubungkan kedua pulau.
13353436452103765617
ilustasi/admin visitkorea.or.kr

Selama festival, gelombang pasang yang ekstra rendah menyebabkan laut untuk bagian ajaibjalan sepanjang 2.8kmAkan ada Pungmulnori (perkusi musik Korea dan tariserta pertunjukan bakat untuk anjing Jindo, jenis anjing terkenal setempat. Festival ini juga mencakup program pengalaman seperti musik tradisional Korea, samplingminuman tradisional Jindo, dan pameran foto.
Kalau dipikir-pikir mirip juga kok dengan yang ada di Indonesia. Tepatnya di Sumatera Barat. Yakni di Pantai Air ManisPantai air manis, merupakan salah satu wisata pantai favorit bagi wisatawan lokal maupun luar negeri, pantai ini memiliki ombak yang rendah dan pemandangan yang menakjubkan gunung padang. Pantai air manis termasuk daerah landai dan luas, sehingga bisa digunakan untuk bermain, apalagi ketika pasang surut, pengunjung bisa melihat penampakan biota laut yang menyembul kepermukaan.
13353437081862716462
berjalan kaki menuju pulau pisang kecil (ilustrasi:nisa-days.blogspot)

Dengan berjalan kaki, Anda dapat pergi ke Pulau Pisang Kecil yang berada tidak jauh dari tepi Pantai Air Manis. Pulau ini tidak begitu luas, dapat digunakan sebagai tempat istirahat sambil menikmati makanan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pulau Pisang Kecil dihiasi dengan pohon Jambu Kaliang yang bisa dinikmati oleh pengunjung secara gratis. Tapi ingat, jangan terlalu lama menikmati suasana di pulau itu. Sebab, beberapa jam kemudian, air pasang secara bertahap akan meningkat menjadi normal sehingga akses menuju Pulau Pisang Kecil tidak berada dalam jarak berjalan kaki lagi. Anda harus menggunakan perahu untuk kembali. Dan bedanya dengan yang ada di korea, fenomena ini bisa terjadi setiap hari.
Lalu selain yang ada di Sumatera Barat, juga ada yang mirip dengan kebudayaan dari provinsi lain di Indonesia. Yakni kemiripan antara tari bucheachum dengan tari kipas di Sulawesi selatan.
1335343850304193700
Tari Kipas di Sulsel (sumber:azamku.com)

Menurut Wikipedia, Buchaechum atau Tari Kipas adalah salah satu tarian tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954. Para penari menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga peony dan mengenakan hanbok yang berwarna mencolok.
13353439352027119757
Tari Bucheachum (sumber:xj1012500896.wordpress)

Jika diperhatikan hampir mirip kan dengan tari kipas Sulawesi selatan. Kata Wikipedia, tari bucheachum adalah tari kreasi baru. Mungkin saja terinspirasi oleh tari kipas Sulawesi selatan. Mungkin saja… :)
Mungkin baru dua kebudayaan itu yang sempat terdeteksi. Lain kali saya (pengamat budaya korea, haha) akan menambahkan yang lainnya. jika pembaca juga merasa ada budaya korea yang mirip dengan budaya Indonesia lainnya, silahkan diinformasikan ya…  :)
Harapannya, dengan adanya (mungkin) kemiripan antara dua kebudayaan ini semakin memererat hubungan kedua Negara. Sehingga dengan hubungan yang semakin erat itu bisa menghasilkan berbagai kerjasama yang menguntungkan kita bersama.